Oleh : Saharuddin Yusuf*
Nabi Muhammad saw merupakan prototype yang begitu sempurna,
siapapun pasti akan setuju, jika dikatakan bahwa nabi Muhamad adalah
orang yang paling istimewa dimuka bumi. Rihlah hidupnya begitu
mengagumkan. Beliau juga mampu menyulap Negara Arab yang primitif
menjadi Negara maju dan makmur yang diperhitungkan bahkan disegani oleh
Negara-Negara lain dalam kurun waktu yang begitu singkat.Bahkan yang lebih fenomenal lagi adalah ‘rekomendasi’ Allah yang langsung menyebut nama beliau sebagai bentuk kecintaan-Nya kepada sang kekasih. Sungguh mengagumkan! Hal ini mengindikasikan begitu mulianya orang yang senantiasa bersalawat kepada Nabi Muhammad, sebab Allah pun juga bersalawat kepadanya. Subhanallah!
Maka, tidak mengherankan apabila ahli membaca salawat dianugerahi keistimewaan dan kemudahan dalam segala urusannya oleh Allah.
Ada suatu kisah, dahulu kala ada seorang pengembala unta, ia selalu menjaga untanya setiap hari dengan penuh kasih sayang, hingga unta tersebut tumbuh besar. Di suatu hari sang pengembara bermaksud untuk menjualnya ke pasar. Ia pun memutuskan untuk berangkat ke pasar dengan tujuan ingin menjual untanya. Di tengah perjalanan ia dihadang oleh dua orang Yahudi, yang mengaku sebagai pemilik unta tersebut. Sang pengembala menyangkal, sebab unta itu miliknya. Selang beberapa lama percekcokan berlangsung. Kedua orang Yahudi itu meminta kepada Si Penggembala untuk mendatangi Rasulullah saw guna memutuskan perkara ini. Si pengembara mengiyakannya. Setiba di dalem Rasulullah, kedua orang Yahudi itu tetap ‘memfitnah’ Si Penggembala sebagai ‘pencuri’. Guna memberikan keputusan yang adil Rasulullah meminta kepada orang yang merasa memiliki unta supaya bersumpah. Namun, karena kesemuanya sama-sama bersumpah, sumpah orang Yahudi yang dimenangkan sebab sumpahnya disertai seorang saksi.
Lantas karena Si Penggembala merasa tidak bersalah, dan unta tersebut memang miliknya, ia komplain kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah! Demi Allah unta itu adalah untaku, aku merawat unta itu sejak kecil hingga ia tumbuh besar aku bersumpah sekali lagi bahwa unta itu adalah milikku”.
“Di mana buktinya? Tunjukkan padaku!” tanya Rasulullah. Lalu Si Penggembala tadi menghapiri untanya seraya berkata: “Wahai Unta, aku telah merawatmu sejak masih kecih hingga sekarang, dan sekarang aku akan kehilanganmu, bahkan tanganku. Kalau kamu memang milikku, maka bersaksilah kepada Nabi Muhammad.” Subhanallah, atas izin Allah unta tersebut mampu bersaksi bahwa ia memang milik si pengembara. Mendengar persaksian unta tadi Rasulullah merasa kagum, lalu bertanya kepada si pengembara, perihal keistimewaannya. Si pengembara menjawab: “Aku tidak tahu, hanya saja aku selalu membaca salawat kepadamu, Wahai Rasulullah. Subhanallah!
* Bangkalan PPS E-02 Kelas PK-II Tsanawiyah
Ref: sidogiri.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar